Bioplastik adalah bahan plastik yang terbuat dari biomassa, bukan minyak mentah dan gas alam.Mereka lebih ramah lingkungan tetapi cenderung kurang tahan lama dan fleksibel dibandingkan plastik tradisional.Mereka juga kurang stabil saat terkena panas.
Untungnya, para ilmuwan di University of Akron (UA) telah menemukan solusi untuk kekurangan terakhir ini dengan melampaui kemampuan bioplastik.Perkembangan mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberlanjutan plastik di masa depan.
Shi-Qing Wang, PhD lab di UA, sedang mengembangkan strategi yang efisien untuk mengubah polimer rapuh menjadi bahan yang kaku dan fleksibel.Pengembangan terbaru tim ini adalah prototipe gelas polylactic acid (PLA) yang sangat kuat, transparan, dan tidak akan menyusut atau berubah bentuk saat diisi dengan air mendidih.
Plastik telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari, tetapi sebagian besar tidak dapat didaur ulang dan terakumulasi di tempat pembuangan sampah.Beberapa alternatif biodegradable/kompos yang menjanjikan seperti PLA seringkali tidak cukup kuat untuk menggantikan polimer berbasis bahan bakar fosil tradisional seperti polietilen tereftalat (PET) karena bahan berkelanjutan ini sangat renyah.
PLA adalah bentuk bioplastik yang populer digunakan dalam pengemasan dan peralatan karena murah untuk diproduksi.Sebelum lab Wang melakukan ini, penggunaan PLA dibatasi karena tidak tahan suhu tinggi.Itu sebabnya penelitian ini bisa menjadi terobosan untuk pasar PLA.
Ramani Narayan, ilmuwan bioplastik terkenal dan profesor emeritus di Michigan State University, mengatakan:
PLA adalah polimer 100% biodegradable dan sepenuhnya kompos terkemuka di dunia.Tetapi memiliki kekuatan impak rendah dan suhu distorsi panas rendah.Ini melunak dan rusak secara struktural pada suhu sekitar 140 derajat F, sehingga tidak cocok untuk berbagai jenis kemasan makanan panas dan wadah sekali pakai.Penelitian Dr. Wang bisa menjadi terobosan teknologi karena prototipe cangkir PLA-nya kuat, transparan, dan dapat menampung air mendidih.
Tim memikirkan kembali struktur kompleks plastik PLA pada tingkat molekuler untuk mencapai ketahanan panas dan keuletan.Bahan ini terdiri dari rantai molekul yang diikat menjadi satu seperti spageti, terjalin satu sama lain.Untuk menjadi termoplastik yang kuat, para peneliti harus memastikan bahwa kristalisasi tidak mengganggu struktur anyaman.Dia mengartikan ini sebagai kesempatan untuk mengambil semua mie sekaligus dengan sepasang sumpit, bukan beberapa mie yang lepas dari sisanya.
Prototipe gelas plastik PLA mereka dapat menampung air tanpa membusuk, menyusut atau menjadi buram.Gelas ini dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kopi atau teh yang lebih ramah lingkungan.
Waktu posting: Feb-08-2023